Senin, 04 November 2013

Chidori

Chidori

Nama Jurus:
Kanji: 千鳥
Romanji: Chidori
Inggris (Lit.): One Thousand Birds
Debut:
Manga: Chapter 113
Anime: Episode 67
Movie: Naruto the Movie : Ninja Clash in The Land of Snow
Game: Naruto : Ultimate Ninja
OVA: Finally a clash! Jōnin vs. Genin!! Indiscriminate Grand Melee Tournament Meeting!!
Muncul di: Anime, Manga, Game, dan Movie
Data:
Klasifikasi: Ninjutsu
Tipe: Raiton
Rank: A-Rank
Kelas: Menyerang
Jangkauan: Jarak Dekat
Segel Tangan: Sapi → Kelinci → Monyet
atau
Monyet → Naga → Tikus → Burung → Sapi → Olar → Anjing → Harimau → Monyet
Jurus Turunan:
Chidori Nagashi
Kusanagi no Tsurugi: Chidorigatana
Chidori Senbon
Chidori Eisō
Raikiri
Raiden
Pengguna:
Kakashi Hatake
Sasuke Uchiha

keterangan:
Chidori adalah teknik asli pertama Kakashi Hatake. Tapi ia justru lebih sering menggunakan versi S-Rank yang dia kembangkan dari jurus Chidori ini, yang dikenal dengan nama Raikiri. Dia menciptakan jurus ini saat dia dipromosikan menjadi Jōnin, dan kemudian mengajarkannya kepada Uchiha Sasuke di kemudian hari.

Deskripsi dan Efek:
Teknik ini menyalurkan sejumlah besar chakra petir ke tangan si pengguna. Karena jumlah chakra yang begitu besar sehingga chakra ini bisa menjadi terlihat dengan mata telanjang. Konsentrasi tinggi menghasilkan listrik yang menghasilkan suara kicau burung yang sangat banyak, maka nama dari thekhnik ini adalah Chidori (Seribu Burung). Setelah teknik selesai, pengguna maju dan menyodorkan Chidori ke sasaran. Tekhnik ini menghasilkan kerusakan berat yang biasanya berakibat fatal. Teknik ini diklasifikasikan sebagai teknik pembunuhan karena kecepatan disaat jurus ini dilakukan, meskipun dengan suara keras yang dihasilkan.

Seperti yang ditunjukkan terhadap Killer Bee, Chidori juga dapat digunakan untuk hanya memberikan kejutan listrik yang besar kepada lawan tanpa melukai mereka.

Kelemahan:
Teknik ini memiliki kelemahan besar. Serangan ini harus dilakukan dengan kecepatan tinggi, dikombinasikan dengan fakta bahwa pengguna harus berjalan/berlari dalam sebuah garis lurus, menyebabkan penglihatan si pengguna akan terkaburkan. Hal ini memungkinkan musuh untuk melawan/menangkal serangan itu dengan mudah, sehingga malah bisa membahayakan si pengguna jurus ini. Melalui latihan keras, kelemahan ini bisa diminimalisir. Sasuke dan Kakashi dapat menghindari kekurangan menggunakan Sharingan mereka, yang bisa melihat setiap detail kejadian walaupun mereka sedang bergerak dengan kecepatan tinggi.

Sebagai kelemahan lain, jumlah besar chakra yang dibutuhkan membatasi berapa kali teknik ini dapat dilakukan. Dalam Part I, Sasuke hanya dapat menggunakan dua kali (di bawah kekuasaannya sendiri) dan Kakashi dapat menggunakannya empat kali. Batas mereka telah terbukti meningkat ke tingkat yang tidak ditentukan dalam Part II. Jika pengguna mencoba untuk melampaui batas mereka, semua chakra mereka akan habis, dan mereka akan mati.

Masalah lain yang belum tentu yang melemahkan tekhnik ini adalah kenyataan bahwa jumlah besar chakra juga dapat melukai tangan pengguna jika mereka meletakkan terlalu banyak kekuatan ke dalam serangan itu. Dalam Part I, Sasuke melakukan hal ini ketika berhadapan dengan kakaknya, Itachi, yang menyebabkan beberapa kulit mengelupas dari tangannya dan meninggalkan sedikit bekas luka bakar setelah serangan itu selesai.

Penggunaan dan Perbaikan
Awalnya, ketika Kakashi menemukan Chidori, ia mendapati sebuah kelemahan dari teknik ini karena harus menyerang dalam garis lurus, yang membuat Minato mengatakan pada Kakashi untuk tidak menggunakannya, karena risikonya yang terlalu berbahaya, dan karena tekhnik ini akan memudahkan prediksi pergerakan si pengguna oleh musuh, dan musuh bisa menyiapkan serangan balasan. Namun, setelah menguasai Sharingan dari mendiang temannya, Obito Uchiha, Kakashi telah berhasil menghilangkan kelemahan ini. Dia dapat memprediksi pergerakan lawan dan tujuan mereka jauh lebih mudah, sehingga agak sulit bagi musuh untuk menyiapkan serangan balik. Beberapa saat setelah menguasai Chidori, Kakashi meningkatkan jurus ini ke versi yang jauh lebih kuat, Raikiri, yang justru lebih seringa dia gunakan daripada Chidori itu sendiri. Raikiri cukup kuat untuk membuat lubang di dada seseorang yang dipukul olehnya, seperti yang terlihat ketika Haku dilindungi Zabuza dari Kakashi.

Kakashi mengajarkan Chidori kepada Sasuke sebagai alat untuk membujuk sasuke untuk tidak menggunakan segel kutukannya serta menghilangkan keinginannya untuk membalas dendam. Dia juga menekankan bahwa Chidori adalah pisau untuk melindungi teman-temannya. Sayang untuk Kakashi dan yang lainnya, Sasuke tetap menginginkan pembalasan dendam. Dalam Part II, Sasuke telah menguasai prinsip-prinsip manipulasi petir dan mengembangkan sejumlah jurus Raiton lain, yang sebagian besar berasal dari Chidori.

Pengaruh Curse Seal of Heaven
Habataku Chidori
Sasuke telah menunjukkan bahwa dengan chakra tambahan dari Curse Seal of Heaven, ia dapat menggunakan Chidori tambahan setelah mencapai batas maksimalnya dalam tubuh normal. Karena pengaruh oleh segel terkutuk, Chidori ini menjadi lebih kuat dari versi standarnya. Sementara pada dasarnya teknik ini sama, meskipun dengan nama baru, Flapping Chidori (羽 撃 く 千鳥, Habataku Chidori; TV "Chidori Hitam" Bahasa Inggris ; Secara harfiah berarti "Kepakan Seribu Burung"). Versi Chidori ini mengeluarkan cahaya hitam bersama dengan suara sayap mengepak saat terbang, bukan berwarna biru dengan suara kicau burung. Sasuke belum menggunakan teknik ini sejak ia kehilangan Curse Seal of Heaven setelah pertempuran dengan Itachi. Hal ini diduga bahwa Sasuke tidak dapat menggunakan Chidori ini setelah kehilangan segel kutukannya, karena kurangnya pengaruhnya terhadap Chidori biasa dalam hal kekuatannya. Dalam permainan pertama Ultimate Ninja Storm, jurus ini disebut sebagai "Chidori Lament" (Chidori Ratapan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar